-PENTINGNYA MEMBANGUN KREATIVITAS ANAK SEBAGAI BEKAL DI MASA DEPAN-
..........Di era jaman sekarang ini bisnis yang sedang
menjadi trend adalah bisnis kreatif dan bagaimana mensikapi sebuah
masalah dengan kreatif. Kreatifitas dalam hal berfikir, menciptakan
karya dan memecahkan masalah sangat diperlukan dalam menjalani hidup
ini. Berikut adalah paparan bagaimana kita dapat membangun kreatifitas
di lingkungan keluarga kita.
8 LANGKAH MEMBANGUN KREATIVITAS ANAK
Anak kreatif itu bagus. Namun, tak segampang itu mencetaknya. Ada kiat-kiat yang harus Anda ikuti. Apa saja?
..........Memiliki anak yang kreatif adalah dambaan setiap
orangtua. Masalahnya, kreativitas bukan anugerah yang diberikan Tuhan
dalam bentuk jadi, melainkan butuh proses untuk mendapatkannya. Proses
ini tentu butuh campur tangan orangtua sebagai konseptor, yang berperan
penting dalam menentukan hitam-putihnya masa depan anak.
..........Sebagai
konseptor yang ingin membangun suatu kepribadian, orangtua perlu
menyadari bahwa, pribadi yang kreatif adalah pribadi yang mendekati
kesempurnaan. Dengan kata lain, pribadi yang kompleks, yang memahami
keberadaan diri sendiri serta lingkungannya.
..........Karena itu, menciptakan
anak yang kreatif tidak semudah membalik telapak tangan. Butuh upaya
keras, berkesinambungan, serta kesabaran esktra untuk melalui tahap demi
tahap, sesuai perkembangan kemampuan berfikir anak. Beberapa langkah
yang bisa dilakukan untuk membangun kreativitas anak, di antaranya
adalah:
1. Memilihkan sarana bermain yang sesuai
...........Pada
dasarnya, anak memiliki energi yang berlebih. Bermain merupakan
penyaluran terbaik untuk membuang surplus energi mereka itu. Dengan
bermain, selain memperoleh kegembiraan, kenikmatan, dan kepuasan, anak
juga akan mendapatkan manfaatnya, seperti bertumbuhnya segi
fisik-motorik, mental-intelektual/kognitif, sosial, moral, emosional,
dan tentunya kreativitas. Dengan bermain, anak sekaligus belajar tentang
konsep bentuk, ukuran, warna, jumlah, dan kegunaan objek.
..........Begitu
pentingnya arti bermain bagi anak, sehingga dalam buku-buku psikologi
perkembangan, bermain dipandang sebagai unsur penting dalam perkembangan
seluruh unsur kepribadian anak. Karena itu, orangtua sedapat mungkin
menyediakan sarana dan alat bermain (toys) yang dapat merangsang
kreativitas anak. Tentu saja, sarana dan alat bermain ini harus sesuai
dengan kemampuan berpikir dan daya interaksi anak.
2. Kenalkan dengan lingkungan Sosial
..........Pengenalan
terhadap lingkungan sosial akan memberikan bekal empiris kepada anak
yang kelak bermasyarakat dalam alam pergaulan dewasa. Anak dilatih
mengerti fungsi berbagi diri, pada saat yang sama seorang anak, selain
menjadi dirinya sendiri, juga merupakan bagian yang organis dari sebuah
kelompok, komunitas. Dalam hal ini, anak berkembang menjadi dirinya
sendiri, sekaligus berkenalan dengan aturan main, dengan norma, sehingga
dia dapat bergaul dengan wajar.
3. Ajak berhubungan dengan alam
..........Mengajak
anak berhubungan dengan alam tidak sebatas mengenalkan mereka dengan
nama-nama benda yang ada di sekitarnya, melainkan juga merangsang
imajinasi anak untuk dapat memanfaatkan benda-benda tersebut, walaupun
pemanfaatannya untuk hal-hal yang sederhana. Misalnya, memanfaatkan
benda yang ada di sekitarnya untuk dibuat mainan. Pemanfaatan bahan
mentah sehingga menjadi bentuk jadi ini akan membuka kesadaran anak akan
perlunya berkreasi dengan alam.
Selain itu, beri kesempatan pada
anak untuk berinteraksi dengan alam. Sekali waktu, biarkan anak berjalan
telanjang kaki di atas tanah, dan jangan terlalu memaksa mereka untuk
selalu mengenakan sandal atau sepatu. Agar mereka dapat merasakan
sakitnya menginjak kerikil, atau merasakan lembutnya rerumputan yang
menggesek kulit kaki. Ini akan membuat anak dapat merasakan berbagai
hal, serta menjadikan mereka tidak manja dan mudah mengeluh.
4. Jangan asal melarang
Seringkali,
cara pandang terhadap suatu masalah antara orang dewasa dengan
anak-anak berbeda. Sesuatu yang menurut anak-anak baik untuk dikerjakan,
bisa jadi sebaliknya di mata orang dewasa. Untuk itu, selami pikiran
anak-anak, pahami maksud dari apa yang dia kerjakan, dan jangan asal
melarang.
..........Bila kita terpaksa melarang apa yang sedang dikerjakan
anak-anak, seperti mencoret-coret dinding, atau merusakkan
barang-barang, usahakan tidak melarang secara tegas. Beri dia pengertian
dengan kalimat yang mendidik dan dapat dipahami oleh anak. Usahakan
untuk memberi pengertian kepada anak bahwa Anda sebenarnya cukup
menghargai proses kreatif yang dia kerjakan. Selama ini yang sering
terjadi, anak dilarang mengerjakan segala sesuatu tanpa penjelasan yang
memadai, padahal penjelasan sangat perlu untuk tidak memastikan
kreativitas anak.
5. Beri kebebasan dan keamanan psikologis
...........Kreativitas
anak dapat tumbuh pesat apabila mendapat kebebasan dan keamanan
psikologis dalam berkreativitas. Kebebasan dan keamanan psikologis yang
dimaksud adalah, anak bebas mengerjakan segala sesuatu tanpa
tekanan/paksaan serta larangan dari lingkungan terutama dari orang tua.
Anak dibebaskan mengerjakan apa saja. Tugas orangtua hanya sebatas
memberi pengarahan, tanpa melakukan paksaan. Bila kebebasan beraktivitas
didapatkan, secara psikologis anak akan merasa aman untuk berkreasi,
tanpa merasa takut dikecam, disalahkan, atau dimarahi.
6. Hargai usahanya
..........Jangan
sekali-kali menyepelekan kerja dan usaha anak. Sekecil apapun,
hargailah. Menghargai usaha anak memungkinkan anak bisa menghargai
barang, dan bukan harga barang itu. Penghargaan yang diberikan akan
menciptakan iklim sehat dalam batin anak. Anak akan merasa bahwa
kehadirannya diterima, diperhatikan, dan diakui. Hal ini akan
menumbuhkan rasa percaya diri yang besar pada diri anak.
7. Libatkan dalam aktifitas Anda
..........Sekali
waktu, libatkan anak dalam aktivitas yang Anda kerjakan. Misalnya,
menyuruh anak membubuhkan garam pada masakan, memberikan sisa-sisa
potongan sayuran yang Anda masak, dan membiarkan dia sibuk berimajinasi
dengan masakannya sendiri yang berbahan sisa-sisa masakan Anda. Bisa
juga dengan mengajaknya membetulkan kursi, sepeda, atau perabot
rumah-tangga yang rusak, menyulam, merangkai bunga, atau membuat sesuatu
dari bahan bekas hingga menjadi berguna.
Cara ini akan menyuburkan
kegairahan anak dengan pengetahuan yang dia miliki. Anda juga bisa
menanamkan pengetahuan, memberikan pelajaran dengan cara yang
menyenangkan. Dan yang terpenting, anak akan termotivasi dengan
contoh-contoh yang Anda berikan.
8. Ciptakan komunikasi yang sehat
..........Komunikasi
yang sehat adalah terjalinnya dialog akrab dua arah, antara orang tua
dan anak, dalam level pengetahuan anak, tentang berbagai hal yang telah
dimengerti anak, atau tentang hal yang semestinya diketahui anak.
Komunikasi yang sehat akan menciptakan kedekatan antara orangtua dan
anak, baik secara fisik maupun psikis. Kedekatan inilah yang melahirkan
kebersamaan dan kehangatan hubungan yang merupakan gizi bagi jiwa anak.
..........Bila
komunikasi dua arah terjalin baik, anak tak akan ragu dan takut
mengungkapkan isi hati, pikiran, keinginan, dan maksud yang merupakan
pengejawantahan dari kreativitas yang terselubung. Orangtua pun akan
dapat mengerti dan memahami kehendak anak, sehingga dapat mewujudkan
sarana dan fasilitas yang dibutuhkan untuk mewadahi kreativitas anak.